Langsung ke konten utama

Unforgetable: Sheila on 7 Concert

Tulisan ini sebagai memori di 23 Desember 2015 sekaligus sebagai ucapan terimakasih buat temenku, Emud, yang udah bayarin nonton konser Sheila on 7. :-D

Aku sendiri sebenarnya gak terlalu suka nonton konser. Alasannya simpel. Gak pengin desek-desekan, dan nonton konser itu kita gak terlalu jelas lihat penyanyinya when he/she sings on the stage. Apalagi yang dapat tempat belakang. Akhirnya sama juga lihatnya lewat layar. Kalau udah begitu, mending nonton di TV atau di Youtube. Haha.

Ini bukan yang pertama si, actually. Waktu 2014 juga pernah nonton perform dari hip hop ambassador dari Amerika.  Yeah, I love hip hop music, cz I like rapp so much. Dan nontonnya pake duduk kaya’ kelas VIP, so i was ok with it. Hehe.
Tapi, nonton konser itu ada kebahagiaan tersendiri sebenarnya. Dan rasa itu seperti kita telah menghargai karya orang lain dengan menonton perform nya (nonton langsung).
***

Waktu itu tanggal 22 Desember ’15 pagi. Ini anak yang ngajak mendadak banget. Karena sebenarnya tanggal 24 nya aku mau mudik ceritanya. Dia mau nonton bareng temennya actually. But, suddenly her friend canceled to watch the concert. So, she asked me to accompany her to watch it. She bought two ticket and it was poor to miss it, actually. I got confused at first, cz i wanted to home and my charge just enough for it. Tapi aku mikir lagi. Mungkin kesempatan  ini tidak akan terulang kembali, jadi aku mengiyakan untuk menemaninya.  Dia sendiri juga gak mau dikasih uang ganti tiket. Katanya ini bonus karena udah mau nemenin. #nasib baik emang gak ke mana... #muakasih buanget  yak... ;-)

Dan... esok sore (23 Des) kita berangkat ke GOR Diponegoro Sragen. Sambil nunggu bus kita nebak-nebak gitu, kira-kira nanti Sheila bawain lagu apa ya?...

Dari Kartasura sekitar 2 jam kita sampai sana. Berhubung nyampai Pilangsari (kalau orang Sragen pasti tahu daerah ini) malem, hampir isyak, jadi sudah tidak ada angkot ke GORnya. Jadilah kita ngojek. Satu motor diisi tiga orang. Haduhhh... Tapi tenang, ini bukan cabe-cabean... Haha.

Temen cekrak cekrek dari Madiun
Habis isyak langsung meluncur pakai ojek ke GoR Diponegoro. Nyampe sana udah banyak Sheila Gank yang udah kumpul. Tapi berhubung belum dimulai, moment ini diisi cekrak cekrek di poster guede yang terlukiskan para personil Sheila on 7. Kita gak ketinggalan buat ikut cekrak cekrek juga. Eh... Nemu temen baru juga di sana dari Madiun. Berawal dari gantian nyekrekin akhirnya kenal sama mereka. Mereka beli tiket Tribun, kita Festifal. Ya udah lah ya dah beda kelas. Hahaha. It’s ok, apapun kelasnya yang penting foto bareng :-D

Sekitar jam 8an pintu GOR dibuka. Kita ngantri buat masuk. Acarapun dimulai. Kita yang pakai tiket festifal, nontonya paling belakang, dibalik pagar besi. Kasian ya kita. Tapi seru, karena kita berdiri jadi lebih bisa menikmati musiknya dan lebih ekspresif .  Ada 3 band pembuka sebelum Sheila tampil. Tapi lupa siapa saja. Jujur aku lebih suka perform dari dua penyanyi pertama, yang terakhir bosan mau dengerin. Kurang bisa menikmati. Mungkin karena mereka banyak nglawaknya, jadi  gak ngerti apa yang mau mereka bawakan. Dan ya, saya bosan di menit-menit mereka tampil. Dua penyanyi pertama mungkin mereka penyanyi lokal, tapi suara mereka.... ‘Kalo aku si yes’. :-D

Finally, now it’s time to SO7. Kira-kira jam 10 gitu mereka tampil. Wha..... Teriakan bahagia melihat sang idola menggemuruh di dalam gedung. Lagu yang pertama mereka bawakan adalah Selamat Datang. Beberapa lagu yang jadi hits juga mereka bawakan. Seperti Kita, Sahabat Sejati, Seberapa Pantas, Pemuja Rahasia (ini yang paling aku suka, ok rapp again). Lagu dari album mereka jug tak ketinggalan mereka bawakan, seperti Lapang Dada.

Setelah mereka membawakan beberapa lagu. Duta sebagai vokalis bilang gini ke penonton, “Sampun katog dereng?” (Sudah puas belum?) Sontak penonton menawab “Belum...” Terus Duta bilang, “Sampun mawon nggih, mpun dalu.” (Sudah saja ya, sudah malam) #sambil tersenyum. Penonton berteriak “Jangan...!!!” “Tidak...!!!” “Argh...!!!” Haha, macam-macam lah responnya. Tapi, mereka terus mendetumkan musik dan kita menikmati lagi sajian musik mereka.

Tiba-tiba... ‘bet’ ‘bet’ ‘bet’, lighting mati di tengah perform Sheila.... Omegod!!! Tapi Sheila Gank memang keren.. Mereka inisiatif buat nyalain senter dari hp mereka. Membuat malam bersama Sheila on 7 semakin indah. Terus Duta bilang, “Gak apa-apa ya... Seadanya saja. Terus nyalain senternya. Ini lebih indah.”

Oh ya, ada yang lucu nie... Duta sama Eross bilang intinya si gini, “Nonton konser sambil duduk itu gak enak ya. Kayak naik bus.” #hahaha_ada-ada_aja. Kita mah yang tiket festifal udah berdiri dari tadi. Terus mereka nyaranin yang duduk buat berdiri. Dan yang lebih gak disangka lagi, pagar besi yang membatasi antara penonton tiket festifal dan penonton tiket-tiket lainnya dibuka. Jadi kita yang tiket festifal bisa maju buat ngliat SO7 lebih dekat. Whaaaa... kalau gini jadi gak ada bedanya antara tiket festifal, VIP, dan tribun. Hehe.

Kemudian mereka membawakan Kisak Klasik untuk Masa Depan. Sebelum membawakan lagu ini, Duta bilang, “Semoga kita bisa bertemu lagi.” Yah...  Tak terasa memang kurang lebih 1 jam kita telah ditemenin Sheila on 7. Berasa baru semenit. ;-) Mungkin karena suasana hati sedang senang. Jadi 1 jam tidak terasa.

Malam ini benar-benar unforgetable. Gimana gak? Biasanya nyanyi bareng mereka lewat MP3, sekarang nyanyi bareng sama penyanyi aslinya (: Perjalanan kita yang buat sampe Diponegoro ampe pulang yang absurd juga unforgetable. Dan yang the most unforgetable is tiketnya gratis... hehehe. Makasih banget ya Mud.... #salam_bahagia- dari_ane_buat_ente J :-D :-P :-v

#pict memory
23 des 16






Komentar

  1. Keren euy SO7, band kesukaan sejak SMP :)

    BalasHapus
  2. Saya kenalnya pas ngeluncurin album Sebuah Kisah Klasik Untuk masa depan... itu waktu saya SMP.
    Duh, ketahuan tuanya ya saya :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurora: Gadis Kecil dari Surga

Waktu itu antara bulan Oktober November 2015 (lupa tepatnya kapan), aku diajak temen –mb Ana- nengokin anak temannya yang sedang sakit di RS Dr. Moewardi Solo. Anak yang sakit itu sebut saja namanya Aurora, dia berindikasi memiliki leukimia. Umurnya masih balita, kira-kira tiga tahun. Badannya kurus, karena dia sulit diajak makan. Hari Jum’at itu, yaitu hari di mana kita nengok ke sana dia sedang membutuhkan transfusi darah 5 kantong, dan yang ia butuhkan adalah golongan darah B. Di PMI kebetulan stoknya tidak ada. Sebenarnya golongan darah ayahnya Aurora sama, tetapi karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan, ia tidak diperkenankan untuk mendonorkan darahnya. Lalu dengan segala usaha, orangtuanya mencari siapa kira-kira dermawan yang rela mendonorkan darahnya. Ayahnya menghubungi beberapa temennya, yang mungkin bisa membantu anaknya. Mungkin ada 2 atau 3 temannya yang sudah mendonorkan darah ke PMI. Tapi sayang, ketika itu setelah sholat Jum’at ayahnya menanyakan darah yang

Guide Me All The Way

Segala sesuatu yang kita miliki di dunia memang tidak ada yang abadi. Semuanya hanya sementara. " Not to take anything for granted, always try to remember it ." Apa yang kita punya dan kita miliki sekarang this all will be end . Harta, keluarga, and everything . Bekal apa yang akan kita bawa besok  ketika berhadapan dengan-Nya? Tak sepatutnya juga kita doubt His love. Because He never let us go astray. Apa yang akan kita persembahkan untuk-Nya?