Langsung ke konten utama

Impressive 2010



Hemmm. Kalau misal suruh cerita tahun berapa yang ingin diceritain, aku memilih tahun 2010. Bukan karena tahun-tahun lain gak asik, cuman kayaknya tahun ni lebih seru aja gitu. :)
 
Tahun ini tu tahun di mana udah bebas dari baju seragam. Yupz, lulus SMA. Siapa si yang gak seneng. :) Tapi, tahun ini juga tahun di mana harus menghadapi kenyataan bahwa “Selamat datang di kehidupan yang sebenarnya.” Gimana gak? Sudah gak ada lagi seragam sekolah, uang saku (bagi yang gak lanjut kuliah), belajar bareng. Intinya, setalah lulus SMA kita dilatih untuk mikir masalah kehidupan kita sendiri.

 Kayak misal ni, kalo gak lanjut kuliah berarti mikir gimana caranya biar gak nganggur. Terus bagi yang kuliah biasanya juga mikir gimana caranya biar bisa survive di kos (bagi yang nge-kos). Cari kerja sambilan biasanya itu yang dilakuin. Jadi artinya, mo itu lanjut kuliah ato kerja tetap ucapan “Selamat datang di kehidupan yang sebenarnya” selalu menyambut jutaan insan yang lulus SMA. 

Bagi kalian yang baru lulus ato belum lulus SMA, jangan khawatir soal yang satu ini. Pasti bisa dilalui. Kaya lagu-lagu gitu “Badai pasti berlalu.” Ato yang lebih asek lagi kaya’ puisi2 picisan, “Badai ku terjang, hujan pun ku lalui.” Dibikin enjoy aja. Tenang, kalem rileks, santai. Satu hal, semua orang pasti melewati yang satu ini dalam hidupnya.
Oke. Selain karena lulus SMA. Tahun ini juga masa2 nyari pengalaman ikutan beasiswa seleksi Perguruan Tinggi. Walaupun belum lolos si saat itu. Hehe. Tapi paling gak, jadi ngerti aja gitu, kalau ujian masuk PT itu beda banget ama Ujian Nasional (ya iya lah ya). Persamannya si satu, menentukan nasib kita di hari selanjutnya. Anda beruntung ato silakan coba lagi.  
Karena kurang beruntung buat masuk PT, akhirnya jadilah nyari kerjaan. Bukan nyari si, lebih tepatnya ditawarin kerjaan. Ini kesempatan yang gak datang dua kali. Deal. Pekerjaan itu aku ambil. Dan rasanya dapat gaji pertama tu seneng banget. Ternyata, bisa juga nyari duit. Hehehe.

Tahun 2010 juga tahun dimana Indonesia telah kehilangan 2 orang penting dan sangat berjasa buat bangsa ini. Yupz, Indonesia telah ditinggalkan oleh Gesang sang maestro keroncong dan mantan Ibu Negara, Ibu Ainun. Sebenarnya aku pribadi si gak terlalu ngerti tentang mereka berdua. Tapi, mendengar berita itu, ada rasa kehilangan dan menyesal kenapa tidak mengetahui mereka semenjak dulu. 

Untuk Gesang sendiri lebih tahu ke karyanya saja yang dikenal masyarakat luas bahkan sampai luar negeri seperti Bengawan Solo dan Selendang Sutra. Tapi tentang bagaimana kiprah Gesang di musik keroncong gak terlalu mengikuti. Mungkin karena jarang atau bahkan gak pernah diekspos saja kali ya, jadi gak terlalu paham. Aku suka sama lagu Bengawan Solo. Sampai-sampai dulu aku pernah bilang sama teman yang sekolah di Solo, kalau misal kita ke Solo aku minta diajak ke Bengawan Solo terus mau nyanyi Bengawan Solo punya Gesang. Berlebihan sie... Hahaha. Tapi itu tidak pernah terjadi, karena dia keburu lanjut sekolah di Jawa Barat. Dan akupun sekarang sedang lanjut study di Solo. Tapi, sekali lagi. Hal itu belum pernah terjadi. : )

Kalau untuk Ibu Ainun sendiri juga hanya sekedar tahu kalau beliau adalah mantan ibu negara dari Preseiden Indonesia ketiga. Dan tahu bagaimana kiprah beliau juga setelah beliau meninggal dunia. Tapi, memang sepertinya begitu dunia kita. Kita akan tahu dan paham bagaiamana seseorang itu setelah orang itu meninggalkan kita dan kita merasa menyesal setelahnya.
Di tahun ini juga, di suatu pagi aku lihat di suatu berita yang lagi sesi bincang2 sama bintang tamu gitu. Temanya yaitu tentang penulis muda yang bukunya bisa sampe best seller. Dari situlah tahu sama sosok Raditya Dika (Jadi selama itu ke mana aja), yang waktu itu lagi diwawancarai soal buku barunya Marmut Merah Jambu . Di acara itu ada satu lagi penulis muda cewek, cuman lupa namanya. Hehe.
Bukunya kayaknya kocak tuh. Cz kata pembawa acaranya, malam sebelum dia wawancara Raditya Dika, dia baca2 dulu Marmut Merah Jambu. Terus dia bilang isi bukunya bikin ngakak. Karena penasaran, gak lama dari nonton acara itu, mampirlah ke toko buku. Eh, kebetulan ada buku Raditya Dika. Tapi bukan yang Marmut Merah Jambu, tapi Radikus Makankakus Bukan Binatang Biasa. Ini buku sebenarnya terbitan 2007 cuman dicetak ulang lagi di 2010. Buku yang aku beli ini cetakan ke-13. Beneran best seller ni. Tapi, kok gak ada tulisan best seller di sampulnya ya kayak buku-buku lain gitu. Haha. Forget it. Dan emang bener, ni buku emang bikin ngakak abis. Ini adalah the first absurd novel that i have ever had. Terus, di tahun berikutnya, 2011, di suatu pameran buku di Temanggung, akhirnya aku nemuin Marmut Merah Jambu. Tuhan menjawab keinginan hambanya. Bener kata si mbak yang wawancara Raditya Dika, ni novel emang bikin ngakak.
Di tahun ini juga, ada lagu yang inspire banget. Lagunya Bondan Prakoso & Fade 2 Black, Ya Sudahlah, dan ini menjadi lagu yang nge-hits di tahun itu. Ketika mimpimu yang begitu indah, tak pernah terwujud, ya sudahlah.... everytihng’s gonna be OK. Jadi, karena lagu ini, aku juga ikut-ikutan mikir. Ya sudahlah, kalau gak bisa kecapai sekarang, mungkin di lain hari, ato entah kapan, pasti akan terwujud. Tinggal usaha kita aja. Kalau emang benar-benar gak bisa dicapai, pasti ada impian kita yang lain yang sedang mengantri untuk kita wujudkan, kan?
Sepertinya bikin list yang isinya daftar mimpi-mimpi juga perlu untuk dibuat. Bukan apa-apa si, cuma buat ngukur kemampuan dan keseriusan kita mewujudkannya. Kalau belum bisa diwujudkannya, Ya Sudahlah. J
Itu beberapa pengalaman di tahun 2010 yang bisa aku bagi ke teman2. Pasti kalian juga punya cerita yang seru kan? ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurora: Gadis Kecil dari Surga

Waktu itu antara bulan Oktober November 2015 (lupa tepatnya kapan), aku diajak temen –mb Ana- nengokin anak temannya yang sedang sakit di RS Dr. Moewardi Solo. Anak yang sakit itu sebut saja namanya Aurora, dia berindikasi memiliki leukimia. Umurnya masih balita, kira-kira tiga tahun. Badannya kurus, karena dia sulit diajak makan. Hari Jum’at itu, yaitu hari di mana kita nengok ke sana dia sedang membutuhkan transfusi darah 5 kantong, dan yang ia butuhkan adalah golongan darah B. Di PMI kebetulan stoknya tidak ada. Sebenarnya golongan darah ayahnya Aurora sama, tetapi karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan, ia tidak diperkenankan untuk mendonorkan darahnya. Lalu dengan segala usaha, orangtuanya mencari siapa kira-kira dermawan yang rela mendonorkan darahnya. Ayahnya menghubungi beberapa temennya, yang mungkin bisa membantu anaknya. Mungkin ada 2 atau 3 temannya yang sudah mendonorkan darah ke PMI. Tapi sayang, ketika itu setelah sholat Jum’at ayahnya menanyakan darah yang

Guide Me All The Way

Segala sesuatu yang kita miliki di dunia memang tidak ada yang abadi. Semuanya hanya sementara. " Not to take anything for granted, always try to remember it ." Apa yang kita punya dan kita miliki sekarang this all will be end . Harta, keluarga, and everything . Bekal apa yang akan kita bawa besok  ketika berhadapan dengan-Nya? Tak sepatutnya juga kita doubt His love. Because He never let us go astray. Apa yang akan kita persembahkan untuk-Nya?