Langsung ke konten utama

Antara Junk Food, Nasi dan Air Teh


#aBSUrD _ThiNG

Aku pernah baca gitu ya di beberapa media online kalau kita ngonsumsi junk food, itu sama aja kaya’ ngonsumsi narkoba dari jenis kokain dan heroin bahkan ada yang mengatakan seperti ngonsumsi kokain. Tanya kenapa? Soalnya itu bisa bikin ketagihan dan kecanduan fren. Jadi kalo ngonsumsi junk food, kalian berasa pengen makan lagi, lagi, dan lagi.
Lama-lama aku jadi curiga. Jangan-jangan kalau kita makan nasi itu sama aja kaya’ ngonsumsi ekstasi. Soalnya bikin ketagihan mulu fren. Sehari aja bisa 3 kali dan itu kita makan tiap hari. 

Terus jangan-jangan juga, kalau kita  minum teh, itu sama aja kaya’ minum oplosan. iya oplosan, oplosan antara gula, air anget ama teh celup. Hahahaha.

Tapi terlepas dari itu, emang bener kalau kita ngonsumsi junk food gak baik buat badan kita, buat kesehatan juga. Lama-lama kita akan terserang dengan obesitas. Kan gak lucu aja kalau misal kalian ditanya ama temen kalian, “ Eh, kok lo sekarang gemukan gini si?’

Dan kalian bakal jawab, “ Yo’i bro. Anak gaul, makan junk food gitu loh.”

“ Ih, kalau gua si ogah. Gaul si gaul, kalau hasilnya gemuk kaya’ tanki minyak gini mending makan nasi rutin 3 kali sehari.”

Dan kalian juga g’ mau kalah, “ Hati-hati lo bro, makan nasi sama dengan ngonsumsi ekstasi.”

“Ngaco lo!”

Oke! Kita tinggalkan hal-hal absurd di atas. Kita mulai ke pembicaraan yang sedikit serius.
Sebuah penelitian yang diterbitkan Nature Neuroscience menyebutkan otak manusia mungkin bereaksi yang sama terhadap junk food dan obat-obatan terlarang seperti kokain dan heroin. 

Penelitian ini diantaranya dilakukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Belinda Lennerz dari Harvard Medical School, penelitian yang dilakukan oleh Paul J. Kenny dari Scripps Research Institute, Jupiter, Florida, dan Nicole Avena dari University of Florida.

Yang sangat menarik dari hasil penelitian-penelitian ini adalah mekanisme biologis
candunya mirip dengan candu yang diakibatkan oleh narkotika seperti heroin dan kokain. Jadi, penelitian itu tidak bermaksud menyatakan bahwa efek candunya sama atau setara dengan narkotik, tetapi mekanisme biologismenya yang mirip.

Orang yang mengkonsumsi Junk Food secara rutin, bagian tertentu dari otaknya akan teraktivasi, dimana bagian otak yang teraktivasi tersebut juga sama pada orang yang kecanduan narkotika. Bukti lain yang ditemukan peneliti adalah kesamaan antara fondasi saraf-saraf di dalam otak yang disebut juga sebagai zat neurobiological. Kenny menyatakan, "Setelah diperiksa, ternyata struktur saraf pada otak orang obesitas yang sering mengonsumsi junk food sama dengan orang yang kecanduan obat-obatan atau narkoba".

Nah, meskipun sudah dilakukan penelitian sedemikian rupa, masih ada beberapa ahli yang meragukan penelitian ini.
#Sabar_ya_Kenny ^_^. Seperti Paul Fletcher, Profesor Neuroscience at Cambridge University, Gabriel Harris, Assisten Profesor Food Science, North Carolina State University, dan Emily Dean, Psikolog dari University of Texas. Secara garis besar mereka menganggap bahwa masih terlalu cepat untuk menyimpulkan mengkonsumsi junk food  dapat menimbulkan kecanduan, karena penelitian yang masih terbatas dan mekanisme kerja yang komplek.

Makanan yang tergolong  junk food  umumnya mengandung kalori, lemak, dan garam yang tinggi, melebihi dari yang kita butuhkan. Sementara itu, minuman yang menyertai makanan tersebut (junk food) mengandung gula dengan kadar yang tinggi.

Lagipula, junk food adalah makanan rendah gizi yang dapat pula menyebabkan beberapa penyakit. Seperti obesitas, jantung, hipertensi, diabetes, bahkan depresi.#ngeri juga ya

Terlepas dari itu, sebenarnya apa sie untungnya makan junk food ? Intinya, selama pak tani masih sempet nanam padi, bu tani masih panen kol, dan mak parti masih jualan cabe, semua urusan perut kita masih kategori aman.#absurd_mulai_kambuh. 

Satu hal lagi guys, jadikan petani kita makmur dengan ngonsumsi hasil bumi yang mereka panen. Kalau bukan kita yang beli, siapa lagi?

.....Bukannya gandum yang dibikin roti burger itu dari petani ya? Kentang itu juga dari petani kan? Argh... Tidakkkk!!!!
#sori_kalau yang ini dah masuk topik lain. Hehehehe
Nah, untuk lebih jelas dan lengkapnya, baca di link ini ya friends...
http://www.tribunnews.com/kesehatan/2013/10/30/doyan-junk-food-mirip-kecanduan-narkoba
http://health.kompas.com/read/2010/03/29/13363889/.Junk.Food.Juga.Bikin.Kecanduan
http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2013/12/28/junk-food-penyebab-penyakit-dan-bikin-kecanduan-622219.html
http://www.ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan/84241/Kecanduan-Junk-FoodNarkoba
http://bayibalita.com/2012/06/kecanduan-junk-foodnarkoba/

http://forum.detik.com/junk-food-sama-dengan-narkoba-t142095.html





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurora: Gadis Kecil dari Surga

Waktu itu antara bulan Oktober November 2015 (lupa tepatnya kapan), aku diajak temen –mb Ana- nengokin anak temannya yang sedang sakit di RS Dr. Moewardi Solo. Anak yang sakit itu sebut saja namanya Aurora, dia berindikasi memiliki leukimia. Umurnya masih balita, kira-kira tiga tahun. Badannya kurus, karena dia sulit diajak makan. Hari Jum’at itu, yaitu hari di mana kita nengok ke sana dia sedang membutuhkan transfusi darah 5 kantong, dan yang ia butuhkan adalah golongan darah B. Di PMI kebetulan stoknya tidak ada. Sebenarnya golongan darah ayahnya Aurora sama, tetapi karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan, ia tidak diperkenankan untuk mendonorkan darahnya. Lalu dengan segala usaha, orangtuanya mencari siapa kira-kira dermawan yang rela mendonorkan darahnya. Ayahnya menghubungi beberapa temennya, yang mungkin bisa membantu anaknya. Mungkin ada 2 atau 3 temannya yang sudah mendonorkan darah ke PMI. Tapi sayang, ketika itu setelah sholat Jum’at ayahnya menanyakan darah yang

Guide Me All The Way

Segala sesuatu yang kita miliki di dunia memang tidak ada yang abadi. Semuanya hanya sementara. " Not to take anything for granted, always try to remember it ." Apa yang kita punya dan kita miliki sekarang this all will be end . Harta, keluarga, and everything . Bekal apa yang akan kita bawa besok  ketika berhadapan dengan-Nya? Tak sepatutnya juga kita doubt His love. Because He never let us go astray. Apa yang akan kita persembahkan untuk-Nya?