Langsung ke konten utama

SERI ANAK KECIl


Tujuan dan Keberanian

Suatu hari ada seorang anak kecil. Dia berjalan dari rumahnya menuju rumah temennya. Dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan di rumah temennya. Apakah dia akan main saja, belajar, atau hanya sekedar  tanya apakah ada PR untuk esok hari. Tidak jelas apa yang akan dia lakukan. Di sepanjang perjalanan dia terus bertanya dalam hati “Apa yang akan aku lakukan di rumah temenku ? “  Tapi dia belum menemukan jawaban yang pasti.

Sampailah dia di depan rumah temennya. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia ingin mengetuk pintu, tapi dia bingung mau menjawab apa kalau ditanya nanti . Akhirnya dia putuskan untuk  menunggu di depan pintu tanpa mengetuk pintu rumah. Dia seperti menunggu harapan kosong. Dia terus bertanya apakah tuan rumah akan membukakan pintu untuknya sementara dia tidak mengetuk pintu. Dia menunggu begitu lama. Sampai lelah dia menunggu. Kemudian ada seorang tetangga temennya yang kebetulan lewat dan bertanya padanya . “ Kamu lagi mau main ke rumah Mita dik ? “ Dan dijawab olehnya dengan anggukan kepala. Lalu tetangga itu berkata “ Keluarganya Mita lagi berkunjung ke rumah neneknya di luar kota mumpung hari libur “. Ibu itu tersenyum. “ Terimakasih ya bu, sudah memberi  tahu “, kata anak kecil itu. “Sama-sama dik… “.

Anak kecil itu pulang dengan lemas. Tak tahu harus berkata apa.

Hari ini  anak kecil itu mendapat pelajaran baru dalam hidupnya. Bahwa sesuatu itu harus punya tujuan yang jelas. Dan dia harus berani mencoba, kalau tidak mencoba dia tidak akan tahu apa yang akan terjadi, dia yang akan rugi, karena menyiakan waktu yang seharusnya berharga bagi nya.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurora: Gadis Kecil dari Surga

Waktu itu antara bulan Oktober November 2015 (lupa tepatnya kapan), aku diajak temen –mb Ana- nengokin anak temannya yang sedang sakit di RS Dr. Moewardi Solo. Anak yang sakit itu sebut saja namanya Aurora, dia berindikasi memiliki leukimia. Umurnya masih balita, kira-kira tiga tahun. Badannya kurus, karena dia sulit diajak makan. Hari Jum’at itu, yaitu hari di mana kita nengok ke sana dia sedang membutuhkan transfusi darah 5 kantong, dan yang ia butuhkan adalah golongan darah B. Di PMI kebetulan stoknya tidak ada. Sebenarnya golongan darah ayahnya Aurora sama, tetapi karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan, ia tidak diperkenankan untuk mendonorkan darahnya. Lalu dengan segala usaha, orangtuanya mencari siapa kira-kira dermawan yang rela mendonorkan darahnya. Ayahnya menghubungi beberapa temennya, yang mungkin bisa membantu anaknya. Mungkin ada 2 atau 3 temannya yang sudah mendonorkan darah ke PMI. Tapi sayang, ketika itu setelah sholat Jum’at ayahnya menanyakan darah yang

Guide Me All The Way

Segala sesuatu yang kita miliki di dunia memang tidak ada yang abadi. Semuanya hanya sementara. " Not to take anything for granted, always try to remember it ." Apa yang kita punya dan kita miliki sekarang this all will be end . Harta, keluarga, and everything . Bekal apa yang akan kita bawa besok  ketika berhadapan dengan-Nya? Tak sepatutnya juga kita doubt His love. Because He never let us go astray. Apa yang akan kita persembahkan untuk-Nya?