Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Rangga

Tentang Seseorang

Lari ke hutan, kemudian menyanyiku
Ku lari ke pantai kemudian teriakku
Sepi...
Sepi dan sendiri aku benci
Aku ingin bingar...
Aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat,
dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika ku sendiri
pecahkan saja gelasnya biar ramai!
Biar mengaduh sampai gaduh!
Aih...
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang
di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya biar berdera
Atau aku harus lari ke hutan,
belok ke pantai


       Ada Apa dengan Cinta?

Perempuan datang atas nama Cinta
Bunda pergi karena Cinta
Digenangi air racun Jingga
Adalah...
Wajahmu seperti bulan lelap tidur di hatimu
Yang berdinding Kelam dan Kedinginan
Ada apa dengannya...
Meninggalkan hati untuk dicaci
Sekali ini aku lihat karya Surga
Dari mata seorang Hawa
 ADA APA DENGAN CINTA?
Tapi
Aku pasti kembali dalam satu purnama
Untuk bertanyakan kembali Cintanya...
Bukan untuknya, bukan untuk siapa 
Tapi untukku, karena Aku ingin Kamu
Itu saja





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurora: Gadis Kecil dari Surga

Waktu itu antara bulan Oktober November 2015 (lupa tepatnya kapan), aku diajak temen –mb Ana- nengokin anak temannya yang sedang sakit di RS Dr. Moewardi Solo. Anak yang sakit itu sebut saja namanya Aurora, dia berindikasi memiliki leukimia. Umurnya masih balita, kira-kira tiga tahun. Badannya kurus, karena dia sulit diajak makan. Hari Jum’at itu, yaitu hari di mana kita nengok ke sana dia sedang membutuhkan transfusi darah 5 kantong, dan yang ia butuhkan adalah golongan darah B. Di PMI kebetulan stoknya tidak ada. Sebenarnya golongan darah ayahnya Aurora sama, tetapi karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan, ia tidak diperkenankan untuk mendonorkan darahnya. Lalu dengan segala usaha, orangtuanya mencari siapa kira-kira dermawan yang rela mendonorkan darahnya. Ayahnya menghubungi beberapa temennya, yang mungkin bisa membantu anaknya. Mungkin ada 2 atau 3 temannya yang sudah mendonorkan darah ke PMI. Tapi sayang, ketika itu setelah sholat Jum’at ayahnya menanyakan darah yang

Guide Me All The Way

Segala sesuatu yang kita miliki di dunia memang tidak ada yang abadi. Semuanya hanya sementara. " Not to take anything for granted, always try to remember it ." Apa yang kita punya dan kita miliki sekarang this all will be end . Harta, keluarga, and everything . Bekal apa yang akan kita bawa besok  ketika berhadapan dengan-Nya? Tak sepatutnya juga kita doubt His love. Because He never let us go astray. Apa yang akan kita persembahkan untuk-Nya?