Langsung ke konten utama

Sisi Lain "I Not Stupid Too"


Pernah nonton  film produksi Singapore yang judulnya “I Not Stupid Too” ? (kalau belum ya tontonlah, heheheee). Film ini seolah menyiratkan bahwa pada dasarnya sebagai orangtua harusnya sadar kalau mendidik, memahami, dan menyayangi  anak itu sangatlah penting. Tidak hanya sekedar memberikan uang kepada anak, masalah sudah selesai. Anak itu manusia, butuh kasih sayang dan pengertian.

Tapi, kali ini kita tidak akan membahas atau mengupas tuntas atau bedah film “I Not Stupid Too”. Karena aku kira sudah banyak orang yang membahas isi film ini. Termasuk tentang psikologi anak, cerita singkat film, bagaimana isi dari film dikaitkan dengan dunia nyata, dan tentunya refleksi dari film itu sendiri. Sekarang, ayo kita bahas sisi lain dari film ini, yang kadang  luput dari perhatian kita.

Sebagian besar  tokoh di film ini adalah etnis tionghoa. Bisa disimak juga dalam dialog mereka yang menggunakan bahasa Mandarin dan Inggris. Satu yang unik dari film produksi tahun 2006 ini yaitu keluarga tokoh utama.  Keluarga dari kakak beradik Tom & Jerry yang mempunyai seorang pembantu  bernama “Yati”. Apakah ini hanya asumsi aku aja atau kalian juga berpendapat sama kalau Yati adalah salah satu nama orang Indonesia. Dilihat dari face dan nama saja dia sudah ketahuan kalau  dia orang Indonesia. 

Ok. Bolehkah berspekulasi? Temen-temen boleh setuju boleh gak ya... Mengapa sang sutradara meng-casting peran pembantu dengan nama dan face Indonesia? Ya boleh jadi karena di Singapore nggak ada face pembantu kecuali face orang Indonesia. Atau bisa juga karena TKI yang datang ke Singapore begitu banyak dalam artian untuk menjadi pembantu rumah tangga sehingga penduduk Singapore sendiri tidak mendapat jatah untuk mengambil job itu. Mungkin hal inilah yang meng-ilhami sang sutradara untuk mengambil peran pembantu  rumah tangga yang diperankan oleh orang Indonesia. 

Entah ini namanya sedang mentertawakan, menangisi atau membanggakan bangsa sendiri (Indonesia). Tertawa, karena lucu saja ada peran orang Indonesia bermain dalam film Singapore. Menangis, karena apa dunia (terutama Singapore) memandang Indonesia hanya bisa jadi pembantu, sampai di film luar negeripun perannya tak jauh dari pembantu. Membanggakan, karena ternyata TKI bisa memberikan ilham kepada sutradara asing untuk memberinya peran dalam filmnya.

Terakhir, thanks to Yati. Siapapun engkau, darimana asalmu, dan di manapun engkau berada, ku katakan aku bangga padamu. ^_^

Eits, jangan salah juga, setelah Yati, banyak juga kan orang Indonesia yang dapat peran keren di film luar negeri. Ya... you know lah siapa aja. ^_^

Oke, satu kalimat untuk film ini, i not stupid too. ^_^

Di bawah ini ada foto-foto Yati saat berakting di film I not Stupid Too






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagi Itu Indah

 

Semarang on Christmast Day: Memory on Des 25, '14

nemu temen baru... ;-) Traveling pakai kendaraan pribadi itu udah biasa, yang luar biasa kalau traveling pakai kendaraan umum dan lebih amazing­ -nya lagi, kita belum pernah menapakkan kaki di tempat tersebut. Sekali-kali keluar dari zona nyaman kenapa tidak :D Sebenarnya, perjalanan ini udah tahun kemarin waktu tanggal 25 Desember 2014. Tapi, baru bisa bagi pengalamannya sekarang :D Waktu itu kita mengunjungi tiga tempat, yaitu Kota Lama, Lawang Sewu, dan Klenteng Sam Poo Kong. Kalau aku pribadi, untuk ke Semarang,   ini bukan pertama kali, sudah berkali-kali. Yang buat jadi pertama kali adalah ini pakai kendaraan umum. Biasanya rombongan gitu, jadi gak ikutan mikir rute. Terserah sopirnya mau bawa ke mana. Untuk itulah perjalanan kali ini wajib mengandalkan GPS atau tanya ke orang biar kita gak tersesat :D Dari Kartasura ke Semarang, kita turun di terminal Terboyo. Wisata terdekat dari sini yaitu Kota Lama. Buat temen-temen yang traveling ke Semarang pakai kend...

Unforgetable: Sheila on 7 Concert

Tulisan ini sebagai memori di 23 Desember 2015 sekaligus sebagai ucapan terimakasih buat temenku , Emud, yang udah bayarin nonton konser Sheila on 7. :-D Aku sendiri sebenarnya gak terlalu suka nonton konser. Alasannya simpel. Gak pengin desek-desekan, dan nonton konser itu kita gak terlalu jelas lihat penyanyinya when he/she sings on the stage . Apalagi yang dapat tempat belakang. Akhirnya sama juga lihatnya lewat layar. Kalau udah begitu, mending nonton di TV atau di Youtube. Haha. Ini bukan yang pertama si, actually . Waktu 2014 juga pernah nonton perform dari hip hop ambassador dari Amerika.  Yeah, I love hip hop music, cz I like rapp so much . Dan nontonnya pake duduk kaya’ kelas VIP, so i was ok with it . Hehe. Tapi, nonton konser itu ada kebahagiaan tersendiri sebenarnya. Dan rasa itu seperti kita telah menghargai karya orang lain dengan menonton perform nya (nonton langsung). ***