Langsung ke konten utama

Puisi Jalaluddin el-Rumi

Sebuah puisi tentang seorang manusia yang mencari Tuhannya. Enjoy, dan resapi pesan dalam puisi ini:

Aku berkelana di tanah orang-orang Kristen dari ujung ke ujung
Di tiang salib aku mencari,
tapi Dia tidak ada di palang salib
Aku juga mendatangi biara tempat  penyembahan
mendatangi pagoda kuno
Juga di tengah nyanyian kaum Majusi
ketika memuja api,
tak kutemukan Dia
Aku mendaki gunung Herat dan Kandahar
Aku lihat Dia juga tak bersemayam di dalam,
dan di ujung bukit-bukitnya

Aku berlari cepat mengitari Ka'bah mencari Dia
Tapi di Ka'bah itu yang menjadi altar perlindungan
Anak-anak muda dan orang tua,
Tak kutemukan Dia
... Ketika aku memandang pada kedalaman hatiku
Ya, aku melihat-Nya,
Dia di sana dan bukan di tempat lain

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurora: Gadis Kecil dari Surga

Waktu itu antara bulan Oktober November 2015 (lupa tepatnya kapan), aku diajak temen –mb Ana- nengokin anak temannya yang sedang sakit di RS Dr. Moewardi Solo. Anak yang sakit itu sebut saja namanya Aurora, dia berindikasi memiliki leukimia. Umurnya masih balita, kira-kira tiga tahun. Badannya kurus, karena dia sulit diajak makan. Hari Jum’at itu, yaitu hari di mana kita nengok ke sana dia sedang membutuhkan transfusi darah 5 kantong, dan yang ia butuhkan adalah golongan darah B. Di PMI kebetulan stoknya tidak ada. Sebenarnya golongan darah ayahnya Aurora sama, tetapi karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan, ia tidak diperkenankan untuk mendonorkan darahnya. Lalu dengan segala usaha, orangtuanya mencari siapa kira-kira dermawan yang rela mendonorkan darahnya. Ayahnya menghubungi beberapa temennya, yang mungkin bisa membantu anaknya. Mungkin ada 2 atau 3 temannya yang sudah mendonorkan darah ke PMI. Tapi sayang, ketika itu setelah sholat Jum’at ayahnya menanyakan darah yang

Guide Me All The Way

Segala sesuatu yang kita miliki di dunia memang tidak ada yang abadi. Semuanya hanya sementara. " Not to take anything for granted, always try to remember it ." Apa yang kita punya dan kita miliki sekarang this all will be end . Harta, keluarga, and everything . Bekal apa yang akan kita bawa besok  ketika berhadapan dengan-Nya? Tak sepatutnya juga kita doubt His love. Because He never let us go astray. Apa yang akan kita persembahkan untuk-Nya?