Siapa
yang tak kenal dengan tokoh kartun yang satu ini. Doraemon. Sejak tahun 90-an (ya, karena kenal doraemon
semenjak tahun ini, hehehe) kehadirannya selalu ditunggu-tunggu oleh
penggemarnya. Kartun garapan Fujiko F Fujio ini, memang banyak menyedot
perhatian anak-anak. Doraemon yang
selalu nongol di layar kaca RCTI tiap hari Minggu jam delapan pagi ,
benar-benar gak ada matinya. Mau bukti?
Di
saat kartun lain kayak Kobo-Chan, Hamtaro, Sakura, dll sudah tidak terdengar
lagi kabarnya di televisi Indonesia, Doraemon
dan kawan-kawan masih tetap setia nemenin hari Minggu kita. Tapi, rekor
ini agaknya terancam, karena Dragon Ball dan Crayon Sinchan yang juga masih
ngikutan eksis sampai sekarang. Tenang aja. Doraemon tak perlu khawatir, karena
rata-rata anak-anak Indonesia, bahkan yang bukan anak-anak alias mereka yang
udah dewasa lebih mencintai doraemon daripada kartun lain.
Seiring
dengan kesetiaan Doraemon yang gak ada matinya, anak-anak Indonesia mulai
terjangkit virus. Virus ini tidak tergolong baru, karena sebenarnya sudah lama
menjangkit. Nama virus ini adalah doraemon syndrome, yang baru diketahui
akhir-akhir ini. Kami sebagai peneliti
bangga, karena akhirnya setelah kira-kira 15 tahun meneliti, virus ini dapat
diketahui namanya juga.
Percaya
gak percaya tentang virus ini, kalian harus percaya. Sori agak maksa. Hehehe.
Untuk membuktikan temuan ini, kami akan melaporkan beberapa bukti terkait
anak-anak yang sudah terjangkit virus ini. Dan laporan yang akan kami
share-kan, benar-benar terjadi dan tanpa
rekayasa.
Pertama,
waktu kelas 6 SD, kami ada tugas bahasa Indonesia disuruh untuk membuat
percakapan. Waktu presentasi di depan,
ada salah satu teman, namanya Elis yang
memakai tokoh dalam kartun doraemon untuk menjadi tokoh karya bahasa indonesianya.
Di saat (waktu itu), yang kita kenal dalam pelajaran bahasa Indonesia tidak
jauh dari nama Budi, Tono, Toni, Ali, Mila, Ani. Dia membuat cerita dengan
karakter Suneo dan Giant dalam ceritanya. Ini bukti pertama menunjukkan bahwa
dia sudah enek dengan nama Indonesia yang selalu tidak jauh dari nama Budi dan
teman-temannya seperti yang disebutkan tadi.
Kedua,
si Riski, heran dengan anak satu ini. Tiap kali jalan dan nemuin boneka
doraemon, dia selalu dengan sigap nyamperin
itu boneka. Biarpun gak dibeli, bagi dia bisa megang doraemon, sudah
cukup baginya. Tanya kenapa? Karena dia tidak sanggup beli. Bukti kedua
menunjukkan bahwa doraemon bisa menyerang orang yang tak punya cukup duit untuk
memilikinya walau hanya replikanya (boneka). #kasian deh, haha.
Ketiga,
ini yang menyerang diri aku sendiri.
Entah kemapa semenjak nonton doraemon, aku selalu terobsesi dengan Nobita yang
semangat baca komik dan ngoleksi komik di rak bukunya. Karena melihat tingkah Nobita ini, aku jadi
gemar baca komik dan ngoleksi komik di rak bukuku. Meskipun gak sebanyak Nobita
sih. Bukti ketiga menunjukkan bahwa ada semacan virus komik yang ditularkan
Nobita ke penontonnya. Asal dia gak nularin otak lemotnya, it’s gonna be ok.
Keempat
dari beberapa teman yang saking gandrung dengan doraemon, barang sekecil apapun
yang dimilikinya gak jauh dari bau doraemon, seperti gantungan hp, kaca yang
frame.a berbentuk Doraemon, bantal yang gambarnya Doraemon, sampai pelindung
layar hp juga Doraemon.
Kelima,
waktu ospek jurusan yang belum lama ini, panitia ospek membuat resitasi untuk
para mahasiswa baru memakai cocard berbentuk Doraemon, lengkap dengan kantong
ajaibya. Bukti ini menunjukkan bahwa panitia ospek pun bisa terserang virus
Doraemon berjamaah.
Bukti
keenam, dan ini adalah bukti yang sebagian besar menjangkit penggemar Doraemon.
Disadari atau gak, pasti teman-teman pernah kepikiran ‘andai aku punya kantong
ajaib macam Doraemon’ atau ‘aku pengen punya baling-baling bambu’ atau yang
paling sering ‘aku pengen banget punya pintu kemana saja, biar bisa kemana saja’.
Pernah gak? Pasti pernah. Ingat! Dunia fantasi Doraemon bikin kita-kita jadi
berfantasi.
Demikianlah
teman-teman, beberapa fakta-fakta dan bukti bahwa selama ini kita terjangkit
virus Doraemon. Agar tidak terjangkit virus ini lagi, beralihlah untuk menonton
Naruto, biar pengen punya jurus seribu bayangan. Dan akhirnya punya virus baru,
virus Naruto. Selamat terkena virus kartun teman-teman….
Ingat!
Virus kartun menyebabkan penggemarnya berimajinasi tinggi!
ini dia keluarga besar Doraemon...
Komentar
Posting Komentar