Langsung ke konten utama

Hujan

Hujan menyapa malam ini
Rintikannya bagaikan simphoni
Suara yg begitu meneduhkan hati
Hem, begitu selalu nada simphoninya
Takkan ada musik opera yang mampu menyainginya
Hujan memiliki iramanya
Irama ciptaan Sang Maha Karya

Terkadang hujan bawaku ke masa lalu
Tapi terkadang hujan bawaku tuk selami mimpi
Imajinasi


Hujan,
Denganmu aku menitikkan air mata
Denganmu pula aku tertawa

Hujan temani masa kecil
Lihai menerobos rintikannya bagaikan kancil
Hujan membuka kenangan tak hanya secuil

Hujan yang selalu kurindukan
Hujan yang selalu buatku tuk berhenti melakukan segalanya
Berhenti tuk dengarkan musik
Hanya tuk dengarkan musiknya
Berhenti tuk melihat segalanya
Hanya tuk melihatnya dari balik jendela

Hujan, seperti aku merindukanmu
Aku juga merindukannya
Jika sempat kau menyapanya
Sampaikan rinduku untuknya
Andai dia tahu...

Kartasura,
Sabtu,27 Agustus 2016
19:36






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurora: Gadis Kecil dari Surga

Waktu itu antara bulan Oktober November 2015 (lupa tepatnya kapan), aku diajak temen –mb Ana- nengokin anak temannya yang sedang sakit di RS Dr. Moewardi Solo. Anak yang sakit itu sebut saja namanya Aurora, dia berindikasi memiliki leukimia. Umurnya masih balita, kira-kira tiga tahun. Badannya kurus, karena dia sulit diajak makan. Hari Jum’at itu, yaitu hari di mana kita nengok ke sana dia sedang membutuhkan transfusi darah 5 kantong, dan yang ia butuhkan adalah golongan darah B. Di PMI kebetulan stoknya tidak ada. Sebenarnya golongan darah ayahnya Aurora sama, tetapi karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan, ia tidak diperkenankan untuk mendonorkan darahnya. Lalu dengan segala usaha, orangtuanya mencari siapa kira-kira dermawan yang rela mendonorkan darahnya. Ayahnya menghubungi beberapa temennya, yang mungkin bisa membantu anaknya. Mungkin ada 2 atau 3 temannya yang sudah mendonorkan darah ke PMI. Tapi sayang, ketika itu setelah sholat Jum’at ayahnya menanyakan darah yang

Guide Me All The Way

Segala sesuatu yang kita miliki di dunia memang tidak ada yang abadi. Semuanya hanya sementara. " Not to take anything for granted, always try to remember it ." Apa yang kita punya dan kita miliki sekarang this all will be end . Harta, keluarga, and everything . Bekal apa yang akan kita bawa besok  ketika berhadapan dengan-Nya? Tak sepatutnya juga kita doubt His love. Because He never let us go astray. Apa yang akan kita persembahkan untuk-Nya?