Langsung ke konten utama

DIAM

this pict taken from:
smartlifeforever.blogspot.co.id
Keyboard dan layar
Menyatukan hati yang terkapar
Disaat orang lain tak mendengar
Jemari menari dengan sabar
Menuliskan bahasa hati yang tak dapat diungkap
Agar semua bisa tersingkap
Entah apa yang akan terjadi esok hari
Manusia takkan mengerti

Akankah dia dan mereka kan paham
Ketika malam berganti siang dan kembali menjadi malam
Ataukah masih kan sama
Sehingga jemari yang masih kan bicara

Boyolali, 26 July 2016, 03:23 pm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semarang on Christmast Day: Memory on Des 25, '14

nemu temen baru... ;-) Traveling pakai kendaraan pribadi itu udah biasa, yang luar biasa kalau traveling pakai kendaraan umum dan lebih amazing­ -nya lagi, kita belum pernah menapakkan kaki di tempat tersebut. Sekali-kali keluar dari zona nyaman kenapa tidak :D Sebenarnya, perjalanan ini udah tahun kemarin waktu tanggal 25 Desember 2014. Tapi, baru bisa bagi pengalamannya sekarang :D Waktu itu kita mengunjungi tiga tempat, yaitu Kota Lama, Lawang Sewu, dan Klenteng Sam Poo Kong. Kalau aku pribadi, untuk ke Semarang,   ini bukan pertama kali, sudah berkali-kali. Yang buat jadi pertama kali adalah ini pakai kendaraan umum. Biasanya rombongan gitu, jadi gak ikutan mikir rute. Terserah sopirnya mau bawa ke mana. Untuk itulah perjalanan kali ini wajib mengandalkan GPS atau tanya ke orang biar kita gak tersesat :D Dari Kartasura ke Semarang, kita turun di terminal Terboyo. Wisata terdekat dari sini yaitu Kota Lama. Buat temen-temen yang traveling ke Semarang pakai kend...

Berbagi Itu Indah

 

Puisi-Puisi Rangga

Tentang Seseorang Lari ke hutan, kemudian menyanyiku Ku lari ke pantai kemudian teriakku Sepi... Sepi dan sendiri aku benci Aku ingin bingar... Aku mau di pasar Bosan aku dengan penat, dan enyah saja kau pekat Seperti berjelaga jika ku sendiri pecahkan saja gelasnya biar ramai! Biar mengaduh sampai gaduh! Aih... Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih kenapa tak goyangkan saja loncengnya biar berdera Atau aku harus lari ke hutan, belok ke pantai        Ada Apa dengan Cinta? Perempuan datang atas nama Cinta Bunda pergi karena Cinta Digenangi air racun Jingga Adalah... Wajahmu seperti bulan lelap tidur di hatimu Yang berdinding Kelam dan Kedinginan Ada apa dengannya... Meninggalkan hati untuk dicaci Sekali ini aku lihat karya Surga Dari mata seorang Hawa  ADA APA DENGAN CINTA? Tapi Aku pasti kembali dalam satu purnama Untuk bertanyakan kembali Cintanya... Bukan untuknya, bukan untuk siapa  Ta...