Langsung ke konten utama

We Have Gone to Blitar



Makam Bung Karno
Perjalanan ke Blitar ini adalah rangkaian perjalanan Kediri actually. Selagi masih di Jawa Timur dan antara Kediri-Blitar juga tidak terlalu jauh, jadi kita tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Di sini kita hanya mengunjungi 2 lokasi, Pusara Bung Karno dan Candi Penataran. Baru di Blitar ini aku rasakan masuk area wisata yang hanya dimintai data diri kita untuk mengisi daftar pengunjung. 

Di komplek makam Bung Karno, temen2 bisa juga mengunjungi Perpustakaan Bung Karno dan Museum Bung Karno. Di Perpustakaan Bung Karno temen-temen bisa jumpa dengan banyak buku di lantai 2. Bukunya juga lumayan komplit, dari sejarah, psikologi, novel juga ada, dan masih banyak genre buku yang lainnya. Di sini juga disediakan ruang baca. 
 
Di dalam Museum Bung Karno, temen-temen bisa menjumpai lukisan Bung Karno, foto-foto perjalanan hidup Bung Karno, terus juga ada kumpulan perangko yang bergambar Bung Karno, lalu ada juga uang yang bergambar Bung Karno. Ternyata tidak hanya uang seratus ribu saja yang bergambar Bung Karno. Dulu, waktu tahun 1954 pada uang kertas seratus rupiah dan tahun 1964 pada uang kertas seribu rupiah ternyata bergambar Bung Karno.

Silakan temen-temen mengunjungi museum Bung Karno untuk melihat perjalanan hidup Bung Karno ;-)
Oke, selanjutnya kita menuju Candi Penataran.

Candi Penataran ini menurut informasi yang kita dapat, dibangun dari abad XII M sampai  abad XV M. Diperkirakan mulai dibangun pada masa pemerintahan kerajaan Kadiri, dilanjutkan pemerintahan Kerajaan Singasari dan berakhir pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit. Yang lebih mengejutkan adalah, bahwa komplek candi ini ditemukan oleh Dr. Horsfield dan dilaporkan oleh Sir Thomas Stamford Raffless dalam bukunya History of Java.

Menurut informasi yang didapat dari keterangan di komplek candi, bahwa dulunya candi ini digunakan oleh Raja Srengga, raja dari kerajaan Kadiri, untuk pemujaan terhadap dewa. Di kitab Negarakertagama juga disebutkan bahwa tempat ini adalah bangunan Dharma Ipas, yaitu tempat pemujaan untuk Rsi Saiwa-Sugata.  

Dari situs sejarah ini, aku mengambil kesimpulan kalau kemungkinan besar kota Blitar ini dulunya menjadi saksi akan pemerintahan 3 kerajaan, yaitu Kadiri, Singasari, dan Majapahit, dan mungkin juga termasuk dalam wilayah kekuasaan 3 kerajaan tersebut.

Satu hal yang mengganjal sebenarnya, kenapa ya situs sejarah di Indonesia terutama candi gitu, yang sering menemukan duluan adalah orang Belanda? Tell us dong ahli sejarah... :D

Salam Gembel Traveler \\//
doc. Jan 2015

Salah satu bagian Museum Bung Karno

Komplek Candi Penataran dari puncak candi

Diantara Museum dan Perpustakaan Bung Karno

Komentar

  1. Tadinya mau ke blitar ehhhhhhhh mahal nyasar ke malang... nice story your adventure

    BalasHapus
  2. terimakasih Irwin udah mampir ke blog q... :-)
    Tapi seru juga kan di Malang? :-D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagi Itu Indah

 

Semarang on Christmast Day: Memory on Des 25, '14

nemu temen baru... ;-) Traveling pakai kendaraan pribadi itu udah biasa, yang luar biasa kalau traveling pakai kendaraan umum dan lebih amazing­ -nya lagi, kita belum pernah menapakkan kaki di tempat tersebut. Sekali-kali keluar dari zona nyaman kenapa tidak :D Sebenarnya, perjalanan ini udah tahun kemarin waktu tanggal 25 Desember 2014. Tapi, baru bisa bagi pengalamannya sekarang :D Waktu itu kita mengunjungi tiga tempat, yaitu Kota Lama, Lawang Sewu, dan Klenteng Sam Poo Kong. Kalau aku pribadi, untuk ke Semarang,   ini bukan pertama kali, sudah berkali-kali. Yang buat jadi pertama kali adalah ini pakai kendaraan umum. Biasanya rombongan gitu, jadi gak ikutan mikir rute. Terserah sopirnya mau bawa ke mana. Untuk itulah perjalanan kali ini wajib mengandalkan GPS atau tanya ke orang biar kita gak tersesat :D Dari Kartasura ke Semarang, kita turun di terminal Terboyo. Wisata terdekat dari sini yaitu Kota Lama. Buat temen-temen yang traveling ke Semarang pakai kend...

Unforgetable: Sheila on 7 Concert

Tulisan ini sebagai memori di 23 Desember 2015 sekaligus sebagai ucapan terimakasih buat temenku , Emud, yang udah bayarin nonton konser Sheila on 7. :-D Aku sendiri sebenarnya gak terlalu suka nonton konser. Alasannya simpel. Gak pengin desek-desekan, dan nonton konser itu kita gak terlalu jelas lihat penyanyinya when he/she sings on the stage . Apalagi yang dapat tempat belakang. Akhirnya sama juga lihatnya lewat layar. Kalau udah begitu, mending nonton di TV atau di Youtube. Haha. Ini bukan yang pertama si, actually . Waktu 2014 juga pernah nonton perform dari hip hop ambassador dari Amerika.  Yeah, I love hip hop music, cz I like rapp so much . Dan nontonnya pake duduk kaya’ kelas VIP, so i was ok with it . Hehe. Tapi, nonton konser itu ada kebahagiaan tersendiri sebenarnya. Dan rasa itu seperti kita telah menghargai karya orang lain dengan menonton perform nya (nonton langsung). ***