Langsung ke konten utama

Sains dalam Al-Qur'an

#part1

Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan karena dengan ilmu itulah manusia akan mampu membuka cakrawala dunia, mencapai derajat yang utama dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Hal tersebut, selaras dengan apa yang disabdakan oleh Nabi Agung Muhammad SAW, “Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan dunia, maka harus dengan ilmu. Barang siapa uang menginginkan kebahagiaan di akhirat, maka harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kebahagiaan keduanya (dunia dan akhirat), maka harus dengan ilmu.” (al-hadits)

Al qur’an merupakan salah satu penginspirasi dari munculnya ilmu pengetahuan. Hal tersebut, dapat kita lihat dari bagaimana al-Qur’an mmemberikan penjelasan tentang berbagai teori-teori ilmu pengetahuan.

Al qur’an dan ilmu pertanian

Allah swt berfirman: “Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun korma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (Q.S An-Nahl: 11)
akhirat

 Dalam ayat yang lain dijelaskan pula : “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit. Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkanNya dengan air tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuninghan, kemudian dijadikanNya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (Q.S Az-Zumar: 21)

Dua ayat di atas memberikan suatu inspirasi kepada kita untuk melakukan pendayagunaan akal (rasio) sehingga kita dapat menemukan ilmu pengetahuan tentang pertumbuhan, perkembangan tanama dan faktor-faktor yang membuatnya dapat tumbuh subur dengan sempurna. Dan itu semua didapatkan dari proses pemikiran dan penelitian  (research). Dari proses pemkiran dan penelitian itulah, maka muncul ilmu Botany yang merupakan bagian dari Ilmu yang membahas tentang masalah-masalah  tumbuh-tumbuhan.

Selanjutnya, bagaimana hujan terbentuk? Allah SWT berfirman: “Allah, dialah yang mengirim angin, lau angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya. Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (Q.S Ar-Ruum: 48)

Dari ayat di atas, kita lihat bagaimana peran angin dalam proses pembentukan hujan. 

Al Qur’an dan Astronomi

Selain tentang biologi, di dalam al-Qur’an, banyak juga ayat-ayat yang menjelaskan teori-teori tentang fisika. Salah satunya adalah teori tentang garis edar dalam tata surya.

Allah SWT berfirman dalam surat al-Anbiya ayat 33, “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing keduanya itu beredar di dalam garis edarnya . Dalam ayat lain, yaitu surat Yaasiin ayat 40 juga dijelaskan, “ Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.”

Dalam surat Yunus ayat 5 dijelaskan pula, “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkanNya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaranNya) kepada orang-orang yang mengetahui.”

Beberapa ayat di atas, memberikan inspirasi yangb jelas tentang bagaiman sistem tata surya diciptakan oleh Allah dan diatur dengan sedemikian rupa oleh Allah. Bahkan dalam surat Yunus ayat 5 di atas, dijelaskan pula bahwa dengan adanya garis edar (manzilah-manzilah) dalam sistem tata surya itulah maka dapat digunakan sebagai penentuan dari bulan dan tahun (ilmu astronomi).

Itulah beberapa teori ilmu pengetahuan yang telah dijelaskan oleh al-Qur’an yang sudah semestinya menjadi perenungan. Inspirasi bagi kita semuanya dalam memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi guna meraih kemajuan dan kebahagiaan di dunia, melaksanakan tugas kita sebagai pengelola bumi.

Sumber:
Syahmuharnis dan Harry Sidarta. Transcendental Quotient. (Jakarta: Penerbit Republik, 2007).

Hamzah Ya’qub. Relevansi Islam dengan Sains Teknologi. (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1985).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurora: Gadis Kecil dari Surga

Waktu itu antara bulan Oktober November 2015 (lupa tepatnya kapan), aku diajak temen –mb Ana- nengokin anak temannya yang sedang sakit di RS Dr. Moewardi Solo. Anak yang sakit itu sebut saja namanya Aurora, dia berindikasi memiliki leukimia. Umurnya masih balita, kira-kira tiga tahun. Badannya kurus, karena dia sulit diajak makan. Hari Jum’at itu, yaitu hari di mana kita nengok ke sana dia sedang membutuhkan transfusi darah 5 kantong, dan yang ia butuhkan adalah golongan darah B. Di PMI kebetulan stoknya tidak ada. Sebenarnya golongan darah ayahnya Aurora sama, tetapi karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan, ia tidak diperkenankan untuk mendonorkan darahnya. Lalu dengan segala usaha, orangtuanya mencari siapa kira-kira dermawan yang rela mendonorkan darahnya. Ayahnya menghubungi beberapa temennya, yang mungkin bisa membantu anaknya. Mungkin ada 2 atau 3 temannya yang sudah mendonorkan darah ke PMI. Tapi sayang, ketika itu setelah sholat Jum’at ayahnya menanyakan darah yang

Guide Me All The Way

Segala sesuatu yang kita miliki di dunia memang tidak ada yang abadi. Semuanya hanya sementara. " Not to take anything for granted, always try to remember it ." Apa yang kita punya dan kita miliki sekarang this all will be end . Harta, keluarga, and everything . Bekal apa yang akan kita bawa besok  ketika berhadapan dengan-Nya? Tak sepatutnya juga kita doubt His love. Because He never let us go astray. Apa yang akan kita persembahkan untuk-Nya?