Betapa beruntungnya kita
sebagai muslim. Karena beratus tahun yang lalu, agama yang kita yakini ini
benar-benar menjadi agama yang memberikan cahaya di langit Eropa. Dan kemajuan Eropa
yang dituai saat ini, itu tidak lepas dari jasa tangan-tangan Muslim. Betapa beruntungnya
kita.
Tetapi, sekarang keadaan
telah berbalik. Bukan Islam lagi yang menghiasi Eropa. Tapi, ada sesuatu hal
lain yang mengharuskan Islam harus mundur dari Eropa meskipun sebenarnya tidak benar-benar
mundur.
Tidak
bisa kita pungkiri, peradaban Islam mengalami kemunduran selama beberapa abad terakhir.
Di tengah retorika teriakan jihad untuk memerangi negara-negara barat, kita dihadapkan
pada suatu realitas: tidak ada satupun Negara Islam yang memiliki kemampuan teknologi
untuk melindungi dirinya sendiri saat ini. Demikian yang diungkapkan
Hanum Salsabila Rais.
Dan hal mudah yang
mungkin sulit dilakukan adalah menjadi agen muslim yang baik. Seperti kata Fatma, muslim dari Turki. Dengan melakukan hal
tersebut, paling tidak kita telah ikut menyebarkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin.
Dan untuk yang
terakhir, akan aku kutipkan beberapa sejarah
Islam yang ada di novel 99 Cahaya di Langit Eropa.
Ø Lukisan
Bunda Maria dan Bayi Yesus
lukisan Bunda Maria yang sedang menggendong bayi Yesus. Lukisan ini bertuliskan Viergea’ I’Enfant-The Virgin and the Child: Ugolino di Nerio 1315-1320. Sehelai kain hitam putih tersampir di kepala Bunda Maria.
Keistimewaan dalam lukisan ini
adalah terdapat inskripsi Arab di kain
hijab Bunda Maria. Jenis tulisannya adalah Pseudo Kufic, yang biasanya ditulis oleh
non muslim yang mencoba meniru inskripsi Arab. Jika dilihat dari nama pelukisnya
yang seorang Italia, jelas dia bukan Muslim. Dan tahukah teman, tulisan apa
yang ada di hijab Bunda Maria? Tulian itu adalah laa ilaaha illallah.
Ø Tulip
Ø Harem
Seperti yang diketahui oleh kebanyakan
orang, adalah tempat para sultan atau raja memadu kasih dengan paraselir.
Kenyataannya? Harem adalah tempat yang dikhususkan bagi para permaisuri atau istri-istri
sultan. Hanya saja sekarang ini interpretasi masyaraka tdunia tentang
Harem begitu negatif, seolah-olah Islam hanya mengagungkan poligami.
Harem mempunyai arti “haram” atau yang disucikan atau disakralkan.
Jadi,
sesungguhnya Harem bukanlah tempat yang berkonotas iburuk. Sultan membangun khusus
tempat ini untuk menjunjung tinggi harkat para perempuan. Orang-orang yang
bukan terhitung muhrim sultan tidak diperbolehkan masuk ke Harem. Inilah yang
membuat harem seolah-olah tempat yang penuh misteri.
Ø Hagia
Sophia
Biarlah
bangunan itu menjadi saksi bahwa Islam pernah berjaya, namun tetap menghormati
keberadaan agama lain. Biarlah Hagia Sophia tetap hidup menjadi museum saja,
bukan rumah ibadah. Dengan menjadi museum, semua perasaan terjajah atau
menjajah menjadi lebur. Demikian kata Fatma.
Harapan selanjutnya adalah semoga di masa
mendatang Mezquita dapat seperti Hagia Sophia. Menjadi Museum. Dengan begitu,
seperti kata Fatma, perasaan menjajah atau terjajah menjadi lebur.
Ø Mezquita
Sultan Al-Rohman sangat
menyadarinya dan sengaja membuatnya seperti itu. Alasan Sultan adalah di
sebelah masjid terdapat gereja yang sudah terlebih dahulu berdiri di situ. Jika
memaksakan mihrab ke arah tenggara, mau tak mau gereja kecil itu harus
dirobohkan. Sultan tak mau melakukan hal itu. Dan meski mihrab dibangun ke arah
selatan, pada praktiknya orang-orang tetap sholat sedikit ke tenggara. Sehingga
esensi arah kibat ke Mekkah tak tergadaikan begitu saja hanya karena letak
dinding gereja. Cara berpikir yang bijak, bukan?
Nah, demikian beberapa hal yang dapat kita ambil pelajaran dari 99 Cahaya di Langit Eropa. Untuk lebih lanjut, teman-teman dapat membaca novelnya atau menonton filmya.
Never ending study,
^_^
nice post
BalasHapusmampir di gubukku gan!
http://cholisvan.blogspot.com/
siap ke TKP ! ^_^
Hapus