Langsung ke konten utama

Tulisan Pertama

Aku adalah orang yang hobi baca. Hobi ini bermula waktu kecil banyak majalah anak-anak di rumah. Jadi daripada dianggurin, mending dibaca. Ya gak..... Hehehe. Didukung pula waktu SD perpustakaannya banyak banget buku cerita, jadi mendukung banget buat hobiku yang satu ini. Tiap istirahat aku ma temen-temen biasanya ke perpustakan kecil sekolah. Lumayan lah....buat nglancarin baca.

Sampai gedhe sekarang memebaca adalah kegitan yang menyenangkan bagiku. Mungkin bahgi temen-temen juga. Aku yakin saat ini temen-temen pasti sedang baca. (baca blogku maksudnya.... :-) ). Waktu aku SMA, kepala sokalahku pernah bilang , "Kalian jangan hanya bisa baca dong.... Coba nulis sesuatu. KAlau kalian cuma baca, kapan kalian mau berkarya ?" Kalimat itu seakan menyetrumku. Listrik kale ya nyetrum. Ada benarnya juga sie... KAlau baca terus kapan mau punya karya ?

Tak semudah membaca memang. Menulis ternyata lebih sulit (menurutku). Mau mulai dengan kata apa, tentang apa, dan segala sesuatu yang membingungkan. Pernag terbersit dalam pikiranku untuk menjadi seorang novelis. Tapi mungkin lebih cocok bagiku nulis dalam bentuk blog. Bisa lebih bebas... Hehehe. Siapa tahu bisa kaya' Agnes Davonar, ya gak..... :-)


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurora: Gadis Kecil dari Surga

Waktu itu antara bulan Oktober November 2015 (lupa tepatnya kapan), aku diajak temen –mb Ana- nengokin anak temannya yang sedang sakit di RS Dr. Moewardi Solo. Anak yang sakit itu sebut saja namanya Aurora, dia berindikasi memiliki leukimia. Umurnya masih balita, kira-kira tiga tahun. Badannya kurus, karena dia sulit diajak makan. Hari Jum’at itu, yaitu hari di mana kita nengok ke sana dia sedang membutuhkan transfusi darah 5 kantong, dan yang ia butuhkan adalah golongan darah B. Di PMI kebetulan stoknya tidak ada. Sebenarnya golongan darah ayahnya Aurora sama, tetapi karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan, ia tidak diperkenankan untuk mendonorkan darahnya. Lalu dengan segala usaha, orangtuanya mencari siapa kira-kira dermawan yang rela mendonorkan darahnya. Ayahnya menghubungi beberapa temennya, yang mungkin bisa membantu anaknya. Mungkin ada 2 atau 3 temannya yang sudah mendonorkan darah ke PMI. Tapi sayang, ketika itu setelah sholat Jum’at ayahnya menanyakan darah yang

Guide Me All The Way

Segala sesuatu yang kita miliki di dunia memang tidak ada yang abadi. Semuanya hanya sementara. " Not to take anything for granted, always try to remember it ." Apa yang kita punya dan kita miliki sekarang this all will be end . Harta, keluarga, and everything . Bekal apa yang akan kita bawa besok  ketika berhadapan dengan-Nya? Tak sepatutnya juga kita doubt His love. Because He never let us go astray. Apa yang akan kita persembahkan untuk-Nya?